Jawaban:
Saya tahu rekan-rekan mungkin sudah bosan dengan kata-kata soal pandemi, virus, korona, dan Covid-19. Sama saya juga. Namun saya tidak akan bosan untuk terus menyemangati rekan-rekan sekalian.
Mungkin ada beberapa pihak yang tidak menghargai kerja keras kita dengan melanggar protokol kesehatan. Berkerumun untuk urusan politis atau mementingkan kelompoknya sendiri. Saya bohong kalau bilang tidak sakit hati. Karena saya melihat sendiri perjuangan rekan-rekan sekalian. Kita semua mengutamakan kepentingan pribadi, keluarga, bahkan mempertaruhkan nyawa untuk menangani pandemi. Namun masih ada saja yang sembono dan tidak memakai nurani.
Meski begitu, jangan sampai hal itu memengaruhi kita. Jangan sampai kita kendor dalam grip Covid-19. Di luar sana masih banyak orang-orang yang keselamatannya bergantung pada kita. Mereka masih patuh. Meski tidak terucapkan, saya yakin banyak orang yang berterima kasih pada rekan-rekan gugus tugas.
Kiranya itu yang dapat saya sampaikan pagi ini. Mari kembali bekerja demi kemanusiaan. Meskipun saja segala jerih jerih kita sebagai amal ibadah. Sekian, terima kasih dan selamat simpan.
Penjelasan:
JADIKAN JAWABAN TERCERDAS YAAAA
Assalamu'alaikum wr.wbSaya akan memberikan pidato tentang covid 19 di lingkungan sekolah.
Pertama tama saya ucapkan terimakasih kepada semua yang dapat hadir untuk mendengarkan pidato saya hari ini, saya juga mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan untuk kita bertemu dan sudah memberikan kita kesehatan raga dan jasmani.
Tidak banyak berbasa basi, saya disini akan berbicara tentang covid 19 yang ada dilingkungan kita saat ini khususnya lingkungan sekolah kita, yang sudah hampir kurang lebih 2 tahun. Tidak terasa bumi sudah semakin tua, covid juga tak kunjung sudah.
Saya sendiri melihat keadaan sekolah sekarang sangat sedih, karena tidak dapat beraktifitas normal seperti dahulu, tidak dapat belajar secara tatap muka lagi seperti dulu. Mungkin covid sekarang sekarang juga sudah mulai turun tetapi sayangnya tetap saja, walaupun mungkin sudah ada beberapa sekolah yang mengadakan tatap muka tapi tidak full time, dikarenakan pandemi yang tak kunjung ngalah.
Semasa daring saya merasakan dampaknya pengajaran secara online, yaitu karna daring murid banyak yang tidak paham akan materi yang diberi, karna daring banyak juga murid yang putus sekolah di tengah jalan, karna daring pun angka pernikahan dini melonjak seiring berjalannya waktu.
Sangat miris sungguh dunia ini, dahulu sebelum daring kita dapat bertemu teman secara bebas tanpa perlu jaga jarak, sekarang kita berteman secara LDR, dahulu ketemu guru langsung Salim tanpa perlu berfikir membawa virus atau tidak, sekarang mau Salim aja mikir takut bawa covid.
Tapi dari covid saya juga banyak belajar, bahwa kebersihan itu sangat penting, terutama saat saat pandemi seperti ini cuci tangan adalah nomer 1 untuk menjaga kesehatan, yang kedua kita diajarkan sebagai sesama manusia saling menjaga, caranya dengan jaga jarak agar aman dari bahayanya pandemi, ketiga kita juga diajarkan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, karena pandemi secara tidak langsung kita sering beribadah meminta pertolongan agar pandemi ini segera berhenti.
Dari pidato saya hari ini, mungkin cukup sampai disini.
Bila ada kesalahan kata mohon dimaafkan. Terimakasih juga untuk semua yang dapat mendengarkan pidato saya hari ini.
Wassalamu'alaikum wr.wb
[answer.2.content]
